![]() |
Pamflet Acara #GreenTrip |
Jarum jam sudah menunjukkan pukul enam pagi. Rasanya tubuh
ini masih enggan beranjak dari tempat tidur. Maklum saja, aku baru tidur pukul
setengah dua dinihari. Hari ini memang hari Minggu, hari libur untuk kerja. Namun
tidak kegiatan yang lainnya. Dengan sedikit rasa kantuk, pun langsung
bersiap-siap untuk mengikuti acara #GreenTrip Backpacker Semarang.
#GreenTrip Backpacker Semarang merupakan salah satu
bentuk aksi kepedulian kita terhadap lingkungan.
#GreenTrip baru pertama kali
diadakan oleh Backpaker Semarang (BPS). Sedangkan tempat pertama yang dipilih
adalah Curug Lawe. Curug Lawe sebuah air terjun yang terletak di desa Kalisidi,
Ungaran. Curug lawe bisa ditempuh dengan waktu 1 jam perjalanan dari kota
Semarang.
![]() |
Foto dulu sebelum melakukan perjalanan |
Sesuai jadwal seharusnya kita kumpul 07:00 dan mulai
berangkat ke curug sekitar pukul 08:00. Karena beberapa hal yang terjadi di
lapangan, akhirnya kita mulai berangkat ke curug sekitar pukul 09:30. Perjalanan
pagi itu cukup lancar. Tiada gangguan selama perjalanan. Akhirnya kita sampai
di curug sekitar pukul 10:00. Untuk memasuki kawasan curug, kita diwajibkan
untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 4.000,-/orang. Harga yang sangat murah untuk
mendapatkan pengalaman baru dan menikmati alam. Apalagi kalo bisa dapt kenalan
dan gebetan baru, hehehe. Sebelum kita mulai perjalanan, kita terlebih dahulu
memberikan pengarahan dan berdoa bersama agar perjalanan berlangsung dengan
lancar. Perjalanan dari loket masuk hingga curug dibutuhkan kira-kira satu jam
perjalanan jalan kaki. Acara #GreenTrip diikuti oleh 31 orang, termasuk tujuh
orang dari BPI Regional Jogja dan satu orang dari BPI Regional Bandung. Siang itu
suasana curug Lawe ramai sekali. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya kendaraan
yang berjajar di tempat parkir. Baik kendaraan roda dua, maupun kendaraan roda
empat.
![]() |
Bermain di bawah curug |
Akhirnya kita sampai juga di curug. Curug telah
dipenuhi oleh pengunjung. Kita pun mulai ikut membaur dengan mereka. Menikmati guyuran
curug. Melepas segala kepenatan. Bersenang-senang dan tertawa bersama. Dan tentunya
tak lupa untuk mengabadikan setiap momen dengan menggunakan kamera. Setelah puas
bermain air, kita bersiap-siap untuk turun. Sebetulnya ini adalah puncak
kegiatan #GreenTrip. Kita memunguti setiap sampah yang ada di sepanjang
perjalanan turun dari curug. Dengan berbekal 4 trashbag, kita berhasil mengumpulkan banyak sampah. Semuanya hampir
terisi penuh. Para peserta bersemangat untuk mengambil setiap sampah. Bahkan ada
beberapa sampah yang sulit dijangkau, namun hal tersebut tidak menjadi halangan
untuk memungut sampah tersebut. Seringkali teman-teman memikirkan cara terbaik agar
sampah tersebut dapat diambil. Terkadang mereka memakai tongkat untuk mengambil
sampah yang sulit dijangkau. Kadang mereka juga harus masuk di rimbunnya semak
hanya untuk mengambil beberapa buah sampah. Sebetulnya hal ini membuatku
terkejut, pasalnya selama perjalanan naik sampah tidak terlihat banyak sampah. Kebanyakan
sampah didominasi oleh bekas botol air mineral dan bungkus makanan ringan.



![]() |
Sebelum pulang kita foto dulu |
Dijalanan pun tak kalah mirisnya. Dimana ada
keramaian. Disitulah banyak sampah yang menumpuk. Menjaga kebersihan itu bukan
tanggung jawab petugas dari dinas kebersihan aja. Tapi tugas kita semua.
Buanglah sampah pada tempatnya. Kalaupun belum ada tempah sampah ditempat
tersebut. Simpanlah sampah kita dikantong atau tas kita sampai kita menemukan
tempat sampah.
"Seorang traveler sejati itu seharusnya malu untuk
membuang sampah sembarangan. Tetap jalan-jalan dan tetap cintai lingkungan!"
Sebagian kalimat dikutip dari sini
keren mas vai
ReplyDeletequote " "Seorang traveler sejati itu HARUS malu untuk membuang sampah sembarangan. Tetap jalan-jalan dan tetap cintai lingkungan!" *edited :D
iya mas rizal...aku sunting kalimat itu dari blog lain...thu ada sumbernya :)
ReplyDelete